Latest News

Friday, June 28, 2013

Cara Mendapatkan Ide Bisnis

Ide bisnis adalah suatu hal yang penting dalam proses membuka usaha baru. Pengetahuan kita mengenai bisnis nantinya bisa mengantarkan kita kepada peluang yang kita lihat mengenai menjalankan usaha. Menemukan ide, apa kira-kira bisnis yang akan dijalankan memang terlihat sangat sepele. Namun justru itulah yang biasanya menentukan apakah bisnis Anda akan berjalan dengan baik dan memiliki peluang yang besar, atau malah sebaliknya.

Pemikiran setiap orang tentang bisnis dan cara melihat peluang bisnis selalu berbeda-beda. Namun setiap orang menginginkan hal yang sama dalam tujuannya menjalankan bisnis. Yaitu keuntungan yang di dapat. Lalu, bagaimanakah cara mendapatkan keuntungan dengan bisnis yang kita jalankan? Menentukan bisnis apa yang akan kita jalankan juga merupakan faktor yang penting.

Ide bisnis biasanya berhubungan dengan jenis bisnis apa yang akan kita jalankan, bagaimana cara unik dan kreatif untuk menjalankan bisnis tersebut. Ide seperti itu memang tidak selalu bisa dipelajari. Suatu ide yang dihasilkan oleh setiap orang pastinya berbeda-beda dalam menemukannya.

Cara mendapatkan peluang bisnis adalah mungkin dengan pertama-tama melakukan studi langsung kepada bisnis-bisnis lain yang sudah ada. Kemudian kembangkan pikiran Anda agar tidak terfokus kepada satu bisnis saja. Ada banyak bisnis yang bisa dijalankan, walapun tidak semuanya memiliki peluang bisnis yang besar.

Atau Anda juga bisa mencari peluang bisnis dari mengamati kebutuhan dan lingkungan sekitar Anda. Kebutuhan masyarakat luas sering menjadi ide bisnis yang bisa dijalankan dengan sukses. Mengamati lingkungan Anda dan kemudian berfikir mengenai produk apa yang bisa dijual dan bisa mendapatkan sambutan yang baik.

Bisa Anda juga meniru bisnis yang sudah ada namun diberi sentuhan yang berbeda. Dengan kata lain, Anda kembangkan bisnis tersebut dengan cara Anda sendiri. Sehingga memiliki perbedaan yang diharapkan dapat menarik daya beli konsumen.

Ide bisnis itu sering kali tidak bisa muncul dalam waktu yang kita inginkan. Ide bisnis bisa juga muncul pada saat Anda sedang bersantai jalan-jalan tiba-tiba Anda melihat sesuatu yang menurut Anda itu adalah ide bisnis yang cemerlang. Maka dari itu, memperhatikan lingkungan sekitar terkadang dapat bermanfaat banyak.

Sumber :
http://www.bisniskecilrumahan.com/2013/05/ide-bisnis.html

Thursday, June 6, 2013

KEADAAN DARURAT DI ATAS KAPAL
















 KEADAAN DARURAT DI ATAS KAPAL

Keadaan darurat pada umumnya disebabkan oleh faktor alam, manusia dan faktir tehnis.


1.      JENIS KEADAAN DARURAT

Bahaya atau musibah yang dapat menyebabkan untuk meninggalkan kapal:
a.       TUBRUKAN
b.      KANDAS / TERDAMPAR
c.       REAKSI MUATAN BAHAYA
d.      PENGERASAN MUATAN
e.       LEDAKAN KAMAR MESIN
f.        KEBAKARAN

2.      TINDAKAN-TINDAKAN PENCEGAHAN KEADAAN DARURAT

a.       Badan kapal dan mesin harus kuat dan memenuhi syarat.
b.      Peralatan dan perlengkapan harus yang baik dan terpelihara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
c.       Berita acara harus dipantau dengan baik setiap saat.
d.      Anak buah kapal harus mempunyai kemampuan fisik dan mental yang kuat, terdidik, dan terampil dalam menjalankan tugasnya, juga mempunyai dedikasi yang tinggi.
e.       Anak buah kapal harus mempunyai disiplin yang tinggi dan mampu bekerjasama antar mereka, sehingga dapat menangani setiap keadaan dengan cepat dan tepat.

3.      PERSIAPAN MENGATASI KEBAKARAN

Kebakaran diatas kapal dapat terjadi dari berbagai hal seperti:
a.       Bunga api yang berasal dari ketel, cerobong ataudari dapur kapal.
b.      Hubungan singkat atau (korsleting) yang dapat terjadi karena kabel-kabel listrik yang kendor.
c.       Larangan meroko pada tempat-tempat yang telah ditentukan oleh nahkoda dapat dipatuhi.
d.      Reaksi muatan.

4.      TENGGELAM

a.       Alat penyelamatan diri
�        Pelampung penyelamat
�        Baju renang
�        Pakaian cebur
�        Sarana pelindung panas

b.      Isyarat Visual
�        Cerawat tangan (Red Hand Flare)
�        Cerawat parasut (Parachute Signal)
�        Isyarat asap apung (Bouyant Smoke Signal)

c.       Survival craft
�        Sekoci penolong :
�    Rakit penolong kembung
�    Rakit penolong tegar

d.      Sekoci penyelamat
e.       Alat-alat peluncur dan embarkasi
f.        Roket pelempar tali (Line Throwing Apliances)

5.      KEAHLIAN ANAK BUAH KAPAL

Kapal sebagai sarana angkutan di laut dimana keselamatan bagi semua orang yang hidupnya tergantung dari laut harus selalu waspada terhadap marabahaya yang selalu mengancam setiap saat. Apapun cara yang ditempuh, yang penting tetap selamat mulai dari pelabuhan tolak sampai ke pelabuhan tujuan. Maka seluruh crew yang bekerja di atas kapal harus memiliki ketrampilan yang memenuhi persyaratan IMO dan PEMERINTAH.

6.      ISYARAT DARURAT

KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT= 1 tiup pendek diikuti 1 tiup panjang dengan                     suling atau alarm terus menerus dengan jangka waktu �10detik.

MENINGGALKAN KAPAL(ABANDON SHIP)= 7 tiup pendek diikuti 1 tiup panjang dengan suling atau alarm secara terus menerus.

ORANG JATUH KE LAUT= Berteriak dan katakan �orang jatuh ke laut� berulang kali kearah anjungan.

PEMBATALAN= Dari situasi kebakaran dan keadaan darurat 3 tiup pendek pada suling kapal dan 3 bunyi pendek pada alarm umum.

BADAN DIKLAT

**Balai Pendidikan Dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang**

BP2IP Tangerang adalah sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan maritim di bawah Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Perhubungan.
Pembangunan BP2IP Tangerang dimulai 27 Oktober 2002 di atas lahan yang luasnya kurang lebih 18000 meter persegi.Dan diselesaikan 27 Pebruari 2004. BP2IP Tangerang telah diresmikan pengoperasiannya, berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan, KM. No. 45 tanggal 16 Oktober 2003, oleh Presiden RI, Ibu Megawati Sukarnoputri pada tanggal 27 Pebruari 2004.
Pengoperasian BP2IP Tangerang ditujukan untuk penyedian jasa pendidikan dan pelatihan di bidang maritim bagi para generasi muda pada tingkat menengah dan dasar yang disesuaikan dengan peraturan international, STCW 1978 amended 1995.
Fasilitas Diklat

Simulator
Laboratorium
Ruang belajar
Perpustakaan
Transportasi


**BP2IP � Surabaya (Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran)**

Program diklat yang ditawarkan adalah Pendidikan Pelayaran Tingkat dasar dengan jurusan : 
- Nautika
- Teknika
Program pendidikan tersebut diperuntukkan bagi para lulusan minimal SLTP atau sederajat.
Lokasi : Jl. Raya Hang Tuah No. 5 Surabaya


**BP2IP � Barombong (Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran)**
  
Program-program diklat yang diselenggarakan, adalah untuk menyiapkan tenaga-tenaga pelaut tingkat dasar yang handal.
Program diklat yang ditawarkan adalah :
- Diklat Pelayaran Tingkat Dasar
- Teknik Pelayaran Nasional
Program pendidikan tersebut diperuntukkan bagi para lulusan minimal SLTP atau sederajat.
Lokasi : Jl. Permandian Alam No. 1 Makassar � Sulsel


**STIP JAKARTA**
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran adalah Pendidikan pelayaran yang berada dibawah naungan Badan Diklat Perhubungan Republik Indonesia. Berdiri sejak tahun 1953 Akademi Ilmu Pelayaran yang menyelenggarakan Program Diploma III (setara dengan BSc) dengan 2 jurusan antara lain: Nautika dan Teknika (sertifikat kompetensi Klas III), lama pendidikan 3-4 tahun.

Program-program diklat yang diselenggarakan, sesuai Sertifikat ISO 9000 adalah untuk mencetak perwira pelayaran niaga yang professional.
Program diklat yang ditawarkan adalah :
- Program D-III dan D-IV Nautika
- Program D-III dan D-IV Teknika
- Program D-III dan D-IV Ketatalaksanaan
Program pendidikan tersebut diperuntukkan bagi para lulusan :
- SMU/MAN/SMK Pelayaran/ SMK Mesin, Listrik, Otomotif
Lokasi : Jl. Marunda Makmur, Cilincing Jakarta Utara, DKI Jakarta


** PIP � Semarang** 
(POLITEKNIK ILMU PELAYARAN)

Program-program diklat yang diselenggarakan, untuk mencetak perwira pelayaran niaga yang professional.
Program diklat yang ditawarkan adalah :
- Program D-III dan D-IV Nautika
- Program D-III dan D-IV Teknika
- Program D-III dan D-IV Ketatalaksanaan
Program pendidikan tersebut diperuntukkan bagi para lulusan :
- SMU/MAN/SMK Pelayaran/ SMK Mesin, Listrik, Otomotif
Lokasi : Jl. Singosari No. 2A Semarang � Jawa Tengah


**PIP � Makassar**

(Politeknik Ilmu Pelayaran)

Program-program diklat yang diselenggarakan, untuk mencetak perwira pelayaran niaga yang professional.
Program diklat yang ditawarkan adalah :
- Program D-III dan D-IV Nautika
- Program D-III dan D-IV Teknika
- Program D-III dan D-IV Ketatalaksanaan
Program pendidikan tersebut diperuntukkan bagi para lulusan :
- SMU/MAN/SMK Pelayaran/ SMK Mesin, Listrik, Otomotif
Lokasi : Jl Tentara Pelajar No. 173 Makassar � Sulsel


**PERTAMINA � MTC**

Jl. Pemuda No. 44 Jakarta Timur
Telp. (021) 4890658, 4721082
Fax. (021) 4893318
E-mail : diksus@pertaminashipping.com


**BP2IP SORONG**

BP2IP Sorong Jln.Tanjung Saoka No.1 Sorong Barat
dilengkapi Fasitlitas Simulator dan Laboratorium Standar Internasional dengan luas 23 Ha.
Diklat Up Dating COC (ANT-D / )
serta Diklat COP :
(BST,SCRB,AFF,MEFA,TF)

Anak Buah Kapal (ABK) atau AWAK KAPAL


 

 Anak Buah Kapal (ABK) atau Awak Kapal terdiri dari beberapa bagian.
Masing masing bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri dan tanggung jawab utama terletak di tangan Kapten kapal selaku pimpinan pelayaran.


Hierarki Awak Kapal 

Terbagi menjadi Departemen Dek dan Departemen Mesin, selain terbagi menjadi perwira/Officer dan bawahan/Rating.
* '''Perwira Departemen Dek'''
*# Kapten/Nakhoda/Master adalah pimpinan dan penanggung jawab pelayaran
*# Mualim I/Chief Officer/Chief Mate bertugas pengatur muatan, persediaan air tawar dan sebagai pengatur arah navigasi
*# Mualim 2/Second Officer/Second Mate bertugas membuat jalur/route peta pelayaran yg akan di lakukan dan pengatur arah navigasi.
*# Mualim 3/Third Officer/Third Mate bertugas sebagai pengatur, memeriksa, memelihara semua alat alat keselamatan kapal dan juga bertugas sebagai pengatur arah navigasi.
*# Markonis/Radio Officer/Spark bertugas sebagai operator radio/komunikasi serta bertanggung jawab menjaga keselamatan kapal dari marabahaya baik itu yg di timbulkan dari alam seperti badai, ada kapal tenggelam, dll.<ref>Namun pada awal tahun 1990-an posisi markonis ini terancam dengan adanya peralatan komunikasi yang sangat modern yaitu dengan menggunakan system INMARSAT (International Maritime Satelit) dan GMDSS (Global Maritime Distress Safety System). Komunikasi dengan menggunakan INMARSAT lebih cepat, tepat dan akurat karena menggunakan sistem satelit pengiriman berita bisa lewat e-mail, ataupun telephone secara langsung. Banyak perusahaan pelayaran tidak mempekerjakan seorang markonis di atas kapal, karena para Mualim dan Kapten juga di perbolehkan mengoperasikan peralatan INMARSAT dan GMDSS dengan ketentuan sertifikasi yang layak untuk menggantikan posisi marconist.
Pemerintah telah memberikan kesempatan kepada para ex markonis / operator radio untuk mengambil ijazah Mualim III / ANT III (Deck Departement), akan tetapi tidak semua ex markonis tersebut dapat mengikuti pendidikan untuk mengambil ijazah ANT III tersebut dengan alasan sebagai berikut :
  * Untuk para operator radio yang sudah lanjut usia.
  * Biaya untuk mengambil ijazah ANT III tersebut sangat mahal.
  * Lama pendidikan di tambah praktek kerja laut.</ref>
  * '''Perwira Departemen Mesin''' :
  *# KKM (Kepala Kamar Mesin)/Chief Engineer, pimpinan dan penanggung jawab atas semua mesin yang    ada di kapal baik itu mesin induk, mesin bantu, mesin pompa, mesin crane, mesin sekoci, mesin kemudi, mesin freezer, dll.
  *# Masinis 1/First Engineer bertanggung jawab atas mesin induk
  *# Masinis 2/Second Engineer bertanggung jawab atas semua mesin bantu.
  *# Masinis 3/Third Enginer bertanggung jawab atas semua mesin pompa.
  *# Juru Listrik/Electrician bertanggung jawab atas semua mesin yang menggunakan tenaga listrik dan seluruh tenaga cadangan.
  *# Juru minyak/Oiler pembantu para Masinis/Engineer
  * '''Ratings atau bawahan'''
  *# ''Bagian dek'':
  *## Boatswain atau Bosun atau Serang (Kepala kerja bawahan)
  *## Able Bodied Seaman (AB) atau Jurumudi
  *## Ordinary Seaman (OS) atau Kelasi atau Sailor
  *## Pumpman atau Juru Pompa, khusus kapal-kapal tanker (kapal pengangkut cairan)
  *# ''Bagian mesin'':
  *## Mandor (Kepala Kerja Oiler dan Wiper)
  *## Fitter atau Juru Las
  *## Oiler atau Juru Minyak
  *## Wiper
  *# ''Bagian Permakanan'':
  *## Juru masak/ cook bertanggung jawab atas segala makanan, baik itu memasak, pengaturan menu makanan, dan persediaan makanan.
  *## Mess boy / pembantu bertugas membantu Juru masak

SERTIFIKAT PELAYARAN atau PELAUT

Saat ini untuk menjadi pelaut, seseorang harus memiliki ijazah-ijazah yang diperlukan, hal ini menyebabkan tumbuhnya sekolah-sekolah pelayaran mulai dari tingkat SLTA sampai ke perguruan
tinggi.
Yang mana dengan Tingkatan sebagai berikut :

lulusan SLTP dapat melanjutkan ke Sekolah Kejuruan Pelayaran (Setarap SLTA) dengan Sistim Pendidikan 3 Tahun Belajar teori 1 tahun Praktek Berlayar (PROLA) yang mana lulusan dari SKP ini mendapatkan IJasah setara SLTA dan ANT IV.
=== Ijazah DECK ===
Ijazah bagi pelaut (perwira) di [[Indonesia]] terbagi atas ijazah dek dan ijazah mesin.
==== Ijazah Dek ====
Ijazah Dek dari yang tertinggi adalah:
[[Ahli Nautika Tingkat I]] (ANT I) ; dulu Pelayaran Besar I (PB I), dapat menjabat [[Nakhoda]] kapal dengan tak terbatas berat kapal dan alur pelayaran 
[[Ahli Nautika Tingkat II]] (ANT II) ; dulu Pelayaran Besar II (PB II), dapat menjabat:
#* [[Mualim I]]/''Chief Officer'' tak terbatas berat kapal dan pelayaran;
#* Nakhoda/''Master'' pada kapal kurang dari 5000 ton dengan pelayaran tak terbatas
#* Nakhoda/''Master'' kapal kurang dari 7500 ton daerah pantai dan harus pengalaman sebagai Mualim I selama 2 tahun
[[Ahli Nautika Tingkat III]] (ANT III) ; dulu Pelayaran Besar III (PB III), dapat menjabat: [[Mualim I]]/''Chief Officer'' max 3000 DWT
[[Ahli Nautika Tingkat IV]] (ANT IV) ; dulu Mualim Pelayaran Intersuler (MPI): Perwira kapal-kapal antar pulau
[[Ahli Nautika Tingkat V]] (ANT V) ; dulu Mualim Pelayaran Terbatas (MPT): Perwira kapal-kapal kecil antar pulau
[[Ahli Nautika Tingkat Dasar]] (ANT D)

==== Ijazah Mesin ====
Ijazah Mesin dari yang tertinggi adalah:
[[Ahli Teknik Tingkat I]] (ATT I) ; dulu Ahli Mesin Kapal C (AMK C): [[Kepala Kamar Mesin]]/''Chief Engineer'' kapal tak terbatas
[[Ahli Teknik Tingkat II]] (ATT II) ; dulu Ahli Mesin Kapal B (AMK B), dapat menjabat:
#* [[Masinis I]]/''Second Engineer'' kapal tak terbatas
#* [[Kepala Kamar Mesin]]/''Chief Engineer'' dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW, pelayaran tak terbatas
#* [[Kepala Kamar Mesin]]/''Chief Engineer'' dengan tenaga mesin tak terbatas, pelayaran daerah pantai
[[Ahli Teknik Tingkat III]] (ATT III) ; dulu Ahli mesin Kapal A (AMK A), dapat menjabat:
#* Perwira Jaga (tak terbatas)
#* [[Masinis I]]/''Second Engineer'' dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW, pelayaran tak terbatas
#* [[Kepala Kamar Mesin]]/''Chief Engineer'' dengan tenaga mesin kurang dari 3000 KW daerah pantai harus pengalaman 2 tahun sebagai [[Masinis I]]
[[Ahli Teknik Tingkat IV]] (ATT IV) ; dulu Ahli Mesin Kapal Pelayaran Intersuler (AMKPI): Masinis kapal-kapal antar pulau
[[Ahli Teknik Tingkat V]] (ATT V) ; dulu Ahli Mesin Kapal Pelayaran Terbatas (AMKPT): Masinis Kapal-kapal kecil antar pulau
[[Ahli Teknik Tingkat Dasar]] (ATT D)

=== Sertifikat ketrampilan ===
Sertifikat ketrampilan ini merupakan sertifikat yang wajib dimiliki oleh para pelaut di samping sertifikat formal di atas. Diantaranya adalah:
# Basic Safety Training (BST)/Pelatihan Keselamatan Dasar
# Advanced Fire Fighting (AFF)
# Survival Craft & Rescue Boats (SCRB)
#DAN SETERUSNYA

BASIC SAFETY TRAINNING ( BST )


MANFAAT BASIC SAFETY TRAINING
  1. Meningkatkan kesadaran peserta terhadap pentingnya tindak pencegahan kecelakaan dan menggugahnya untuk mendorong karyawan dilingkungan kerjanya agar mau melakukan tindakan pencegahan kecelakaan.
  2. Meningkatkan pengetahuan peserta akan upaya pencegahan kecelakaan dilingkungan kerjanya.
  3. Meningkatkan moral Perusahaan dan karyawan serta mengurangi resiko kerugian bagi Perusahaan
LATAR BELAKANG
Banyak kecelakaan yang sebenarnya tidak perlu terjadi, tetapi bisa terjadi dan sangat merugikan. Karena itu
diperlukan pengetahuan untuk mencegahnya agar kerugian dapat dihindarkan. Semua kecelakaan yang pernah
terjadi ada sebabnya, semua sebab bisa dicari dan diketahui, karena itu semua sebab kecelakaan dapat dihindari
sehingga semua kecelakaan bisa ditiadakan, sampai tercapai bebas kecelakaan. Salah satu cara mencegah
Kecelakaan Kerja yaitu dengan menerapkan kaidah-kaidah Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja, yang
harus dipatuhi oleh semua karyawan. 

Pada pelaut diharuskan memiliki sertifikat (BST ) tersebut sebagai dasar ketrampilan yang di berlakukan peraturan pemerintah sesuai undang-undang kelautan yang berlaku.terkait segala keselamatan-keselamatan di atas kapal.

Pelatihan BST dapat di peroleh pada lembaga-lembaga pendidikan terkait seperi:
Dengan pelatihan selama 9 hari dengan biaya sekitar 1-1,5 juta.

KEADAAN DARURAT DI ATAS KAPAL


Keadaan darurat pada umumnya disebabkan oleh faktor alam, manusia dan faktir tehnis.


1.      JENIS KEADAAN DARURAT

Bahaya atau musibah yang dapat menyebabkan untuk meninggalkan kapal:
a.       TUBRUKAN
b.      KANDAS / TERDAMPAR
c.       REAKSI MUATAN BAHAYA
d.      PENGERASAN MUATAN
e.       LEDAKAN KAMAR MESIN
f.        KEBAKARAN

2.      TINDAKAN-TINDAKAN PENCEGAHAN KEADAAN DARURAT

a.       Badan kapal dan mesin harus kuat dan memenuhi syarat.
b.      Peralatan dan perlengkapan harus yang baik dan terpelihara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
c.       Berita acara harus dipantau dengan baik setiap saat.
d.      Anak buah kapal harus mempunyai kemampuan fisik dan mental yang kuat, terdidik, dan terampil dalam menjalankan tugasnya, juga mempunyai dedikasi yang tinggi.
e.       Anak buah kapal harus mempunyai disiplin yang tinggi dan mampu bekerjasama antar mereka, sehingga dapat menangani setiap keadaan dengan cepat dan tepat.

3.      PERSIAPAN MENGATASI KEBAKARAN

Kebakaran diatas kapal dapat terjadi dari berbagai hal seperti:
a.       Bunga api yang berasal dari ketel, cerobong ataudari dapur kapal.
b.      Hubungan singkat atau (korsleting) yang dapat terjadi karena kabel-kabel listrik yang kendor.
c.       Larangan meroko pada tempat-tempat yang telah ditentukan oleh nahkoda dapat dipatuhi.
d.      Reaksi muatan.

4.      TENGGELAM

a.       Alat penyelamatan diri
        Pelampung penyelamat
        Baju renang
        Pakaian cebur
        Sarana pelindung panas

b.      Isyarat Visual
        Cerawat tangan (Red Hand Flare)
        Cerawat parasut (Parachute Signal)
        Isyarat asap apung (Bouyant Smoke Signal)

c.       Survival craft
        Sekoci penolong :
    Rakit penolong kembung
    Rakit penolong tegar

d.      Sekoci penyelamat
e.       Alat-alat peluncur dan embarkasi
f.        Roket pelempar tali (Line Throwing Apliances)

5.      KEAHLIAN ANAK BUAH KAPAL

Kapal sebagai sarana angkutan di laut dimana keselamatan bagi semua orang yang hidupnya tergantung dari laut harus selalu waspada terhadap marabahaya yang selalu mengancam setiap saat. Apapun cara yang ditempuh, yang penting tetap selamat mulai dari pelabuhan tolak sampai ke pelabuhan tujuan. Maka seluruh crew yang bekerja di atas kapal harus memiliki ketrampilan yang memenuhi persyaratan IMO dan PEMERINTAH.

6.      ISYARAT DARURAT

KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT1 tiup pendek diikuti 1 tiup panjang dengan                     suling atau alarm terus menerus dengan jangka waktu �10detik.

MENINGGALKAN KAPAL(ABANDON SHIP)7 tiup pendek diikuti 1 tiup panjang dengan suling atau alarm secara terus menerus.

ORANG JATUH KE LAUT= Berteriak dan katakan �orang jatuh ke laut�berulang kali kearah anjungan.



PEMBATALAN= Dari situasi kebakaran dan keadaan darurat 3 tiup pendek pada suling kapal dan 3 bunyi pendek pada alarm umum.

EVAKUASI atau PERSIAPAN MENINGGALKAN KAPAL

Persiapan untuk meninggalkan kapal dalam keadaan darurat dan cara-cara menurunkan alat-alat keselamatan di kapal.

1. MENINGGALKAN KAPAL

Perintah meninggalkan kapal merupakan keputusan terakhir yang di ambil oleh seorang NAHKODA. Apabila ada perintah meninggalkan kapal maka seluruh awak kapal harus menuju ke stasiun Pesawat Luput Maut untuk melaksanakan tugas sesuai sijjil meninggalkan kapal.

2. PERSIAPAN PERORANGAN SEBELUM MENINGGALKAN KAPAL TINDAKAN PERTAMA MENDENGAR ISYARAT TANDA BAHAYA

a. Gunakan seluruh pakaian sebagai pelindung.
b. Kenakan jaket / rompi berenang (life jacket).
c. Terjun ke laut pakai baju berenang.
d. Terjun ke laut memakai pelampung penolong.

3. PENGUASAAN DIRI DARI KEPANIKAN

3 Faktor penting di dalam penguasaan diri dari kepanikan :
a. Kemauan yang besar untuk tetap hidup.
b. Jangan lari dari ketakutan itu, ambillah tindakan untuk mengurangi rasa takut tersebut.
c. Sembahyang atau berdoa adalah cara yang tepat untuk memperkuat mental pribadi dan jangan malu mengerjakannya.

4. TUGAS ABK MELUNCURKAN PESAWAT LUPUT MAUT-SEKOCI PENOLONG

5. KOMUNIKASI DENGAN KAPAL LAIN ATAU TIM S.A.R

Buat tanda-tanda apa saja yang kiranya dapat menarik perhatian kapal lain atau tim SAR, misalnya :
� Menggunakan isyarat kasat mata
� Menggunakan cermin semboyan

6. MENJAUH DARI KAPAL

Setelah terjun dari kapal secepatnya harus menjauh dari kapal. Hal ini dilakukan untuk menghindari daya hisap yang ditimbulkan pada saat mengalami proses tenggelam sehingga menimbulkan tekanan pada air laut.

PESAWAT LUPUT MAUT atau SEKOCI PENYELAMAT




PESAWAT LUPUT MAUT atau SEKOCI PENYELAMAT

 Pesawat luput maut terdiri dari :

�        Sekoci penolong (life boat)
�        Rakit penolong
�    Rakit penolong kembung
�    Rakit penolong tegar


1.      SEKOCI PENOLONG (LIFE BOAT)
a.       Syarat-syarat :
�        Panjang tidak boleh kurang dari 24 kaki atau 7,3 meter
�        Harus mempunyai stabilitet yang baik dengan penuh muatan
�        Harus mempunyai tenaga apung yang terpasang tetap
�        Berat maksimum dengan segala isinya tidak boleh lebih dari 20.320 kg
�        Bahan bukan dari kayu

b.      Macam-macam sekoci penolong yang ada diatas kapal:
1.      Sekoci penolong terbuka
2.      Sekoci penolong tertutup sebagian
3.      Sekoci penolong tertutup sebagian yang dapat membalik sendiri
4.      Sekoci penolong yang tertutup seluruhnya
5.      Sekoci penolong dengan sistim dukungan udara yang mengisi sendiri
6.      Sekoci penolong dengan perlindungan kebakaran

c.       Kapasitas sekoci penolong

RUMUS:    KAPASITAS=ISI SEKOCI dalam kaki kubik � 10

ATAU

                            KAPASITAS=ISI SEKOCI dalam meter kubik � 0,283

Catatan : Rumus ini untuk sekoci yang panjangnya 24 kaki atau 7,3 meter





d.      Tangga Embarkasi
�      Terbuat dari kayu
�      Panjang minimum 480 cm, lebar 115 cm dan tebal 25 cm
�      Jarak antara tangga satu dengan yang lain tidak kurang dari 300 cm dan tidak lebih dari 380 cm, dan dikukuhkan secara horizontal.


2.      RAKIT PENOLONG
a.      Rakit penolong kembung
b.      Rakit penolong tegar

a.       Rakit penolong kembung
Persyaratan :
�    Harus mampu bertahan terapung selama 30 hari
�    Harus mampu dilemparkan dari ketinggian 18 meter
�    Dilengkapi dengan sarana pelindung
�    Kapasitas minimal 6 orang
�    Dilengkapi dengan 4 roket pelontar obor berparasut : 6 buah obor tangan : 2 isyarat asap apung
�    Jalan masuk ke rakit min 1 buah
�    Terbuat dari karet
�    Harus dilengkapi dengan repair kit
�    Pompa udara
�    Tutup rakit secara otomatis terbuka pada tempatnya ketika terbuka

b.      Rakit penolong KAKU
�    Dibuat dari bahan tahan api
�    Harus diberi tanda :
�        Nama dan pelabuhan pendaftaran kapal
�        Nama pembuat
�        Nomor seri
�        Nama instansi yang mengesahkan
�        Kapasitas rakit
�        Solas
�        Panjang tali tangkap
�        Ketinggian uji coba
�        Petunjuk cara peluncuran
�        Berat maksimum 175 kg

ALAT-ALAT KESELAMATAN atau PENYELAMATAN DIRI

Di kapal kita kenal alat-alat penolong yang wajib sesuai dengan peraturan Internasional SOLAS (Safety Of Life At Sea) 1978.
           



Pada tahun 1978 kita kenal dengan amandemen 1978. Pada tahun 1983 Amandemen 1978 diganti dengan Amandemen 1983. Karena itu semua kapal harus melaksanakan Amandemen 1983 per 01 JULI 1991, maka disini yang kita bicarakan adalah Amandemen 1983.

PERSYARATAN ALAT-ALAT PENOLONG
-         Dibuat dari bahan yang tepat oleh orang yang ahli
-         Harus tahan pada suhu -30� C s.d +65� C
-         Harus diberi waktu yang menyolok
-         Dilengkapi dengan bahan yang dapat memantulkan cahaya
-         Dapat dioperasikan dengan mudah dan baik dalam segala kondisi laut
-         Diberi tanda masa berlakunya dengan jelas


MACAM-MACAM ALAT PENOLONG
-         Alat-alat penolong perorangan
-         Isyarat-isyarat visual
-         Pesawat luput maut
-         Sekoci penyelamat
-         Alat-alat peluncuran dan embarkasi
-         Alat-alat penolong lain


Alat-alat penolong perorangan
a.       Pelampung penolong
b.      Baju berenang
c.       Pakaian cebur
d.      Sarana pelindung panas

1.      PELAMPUNG PENOLONG (LIFE BOUY)
Syarat-syarat pelampung penolong :
-         Diameter luar 800 mm dan diameter dalam 400mm
-         Dibuat dari bahan apung yang menyatu
-         Dapat mengapung 24 jam di air tawar dengan beban besi 14,5 kg
-         Tidak terbakar / meleleh setelah terkurung api selama 2�
-         Mampu dilemparkan dari ketinggian 30 meter
-         Dilengkapi tali pegangan ?9,5 mm dengan panjang tali 4 x ? luar
-         Dilengkapi dengan lampu yang menyala sendiri
-         Mempunyai berat tidak kurang dari 2,5 kg
-         Dilengkapi dengan alat pemantul cahaya
-         Tidak boleh rusak oleh pengaruh minyak







2.      JAKET / ROMPI PENOLONG (LIFE JACKET)
-         Satu baju berenang untuk tiap orang diatas kapal
-         Di kapal penumpang harus ada cadangan 5% dari seluruhnya disimpan di store deck

Syarat-syarat :
    Harus dibuat dari bahan yang baik dan di kerjakan dengan sempurna
    Harus mampu mengangkat muka orang dari dalam air
    Tidak boleh rusak oleh pengaruh minyak
    Harus berwarna mencolok / orange
    Harus mudah dan cepat digunakan (�1 menit)
    Harus tahan lompatan dari ketinggian 4,5 meter
    Harus dilengkapi dengan peluit
    Dilengkapi dengan alat pemantul cahaya


3.   PAKAIAN CEBUR (SURVIVAL AND IMMER SUITE)
a.    Persyaratan umum :
     Harus dari bahan tahan air
     Dapat dilepaskan dari kemasan dan dikembalikan tanpa bantuan dalam waktu 2 menit
     Dapat digunakan bersama-sama baju berenang
     Tidak mudah terbakar setelah terkurung api selama 2 detik
     Dapat mentupi seluruh tubuh kecuali muka

b.   Pakaian cebur juga dilengkapi dengan persyaratan baju berenang
c.    Pakaian cebur yang mempunyai daya apung dan dirancang baik tanpa baju berenang harus dilengkapi lampu yang menyala secara otomatis dan peluit
d.   Pada kapal penumpang dan barang dengan sekoci tertutup, paling sedikit tiga buah baju harus dibawa


4. SARANA PELINDUNG PANAS (THERMAL PROTECTIVE AID)
-         Dibuat dari bahan tahan air, dan mempunyai daya serap panas tidak lebih dari 0,25 W/mk, dibuat sedemikian rupa sehingga mengurangi panas karena kedinginan.
-         Menutupi seluruh badan pemakai kecuali mata.
-         Mudah dipakai
-         Dapat dibuka didalam air dalam waktu 2 menit
-         Harus berfungsi dengan baik pada suhu air laut antara -30�C s.d +20 20�C.
-         Harus dapat dipakai dengan baju berenang.